IAIN Lhokseumawe jadi UIN Sultanah Nahrasyiyah








Aradionews.id - Proses perubahan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Lhokseumawe menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Sultanah Nahrasiyah kini berada di tahap akhir, dengan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai langkah terakhir yang ditunggu. 

Rektor IAIN Lhokseumawe, Prof. Danial, mengatakan bahwa draft Perpres tersebut sudah berada di Kementerian Sekretariat Negara. 

“Terkait surat Perpres, minggu lalu sudah kami cek, dan saat ini posisinya ada di Kementerian Sekretariat Negara. Kami berharap pada awal Oktober nanti, Perpres sudah ditandatangani oleh Presiden Jokowi,” ujar Danial, Senin (30/9/2024).

Ia juga menjelaskan bahwa alih status menjadi UIN memerlukan pemenuhan sejumlah syarat, salah satunya adalah keberadaan minimal tiga fakultas. IAIN Lhokseumawe sendiri sudah memiliki empat fakultas. Syarat-syarat lainnya, seperti lahan seluas minimal 10 hektar, jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 50 orang, 16 orang Rektor Kepala, serta empat program studi pascasarjana, juga telah dipenuhi.

“Kami sudah melebihi syarat yang diminta. Hasil asesmen juga menunjukkan kelayakan untuk alih status,” tambahnya. 

Pada awal tahun ini, sebuah pertemuan di Surabaya antara Kementerian Agama, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), serta seluruh rektor, menyepakati bahwa perubahan status diharapkan terealisasi pada Oktober. Namun, pihak kampus terus berusaha agar proses ini selesai sebelum akhir masa jabatan Presiden Jokowi. Alasan Penamaan UIN Sultanah Nahrasiyah, Prof. Danial juga menjelaskan alasan pemilihan nama Sultanah Nahrasiyah untuk universitas baru tersebut.

Nama ini dipilih untuk mengenang Sultanah Nahrasiyah, tokoh perempuan berpengaruh dalam sejarah Asia Tenggara, khususnya di bidang ekonomi. “Beliau adalah ratu pertama di Asia Tenggara dan memiliki peran besar, baik di sektor publik maupun domestik. 

Di Kerajaan Samudera Pasai, peran perempuan sangat kuat, dan hal ini tercermin dari banyaknya tokoh perempuan yang tercatat dalam sejarah,” ungkapnya. 

Nama Sultanah Nahrasiyah diharapkan dapat memperkenalkan sosok penting ini ke masyarakat luas, sekaligus menghormati peran besar perempuan dalam sejarah Nusantara dan Asia Tenggara. (aradio)


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru