Penanganan Sampah Secara Komprehensif Segera Terwujud di Kota Lhokseumawe








Aradionews.id - Wali Kota Lhokseumawe Dr. Sayuti Abubakar, SH., MH, akan segera mengwujudkan model penanganan sampah secara komprehensif (menyuruh) dalam wilayah Kota Lhokseumawe. Untuk mencapai itu, Wali Kota sudah menurunkan tim ahli guna melakukan survei dan observasi ke lapangan, dalam beberapa hari lalu.

Masing-masing, Prof. Dr. Ir. Indra Mawardi, S.T., M.T. (Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Lhokseumawe), Ir. Vitex Grandis (Pengurus Pusat Ikatan Alumni-Institut Teknologi Bandung), Dr. Ir. Yusra, M.P, (Fakultas Pertanian Universitas Malikussaleh).

Kemudian, Titik Nuraini (Sekolah Sampah Nusantara, Jakarta), Dr. Indra Wijaya, S.E., M.Si. (Jurusan Bisnis Politeknik Negeri Lhokseumawe), dan Dr. (Hc.) Budi Rahayu, S.E., M.M. (Institut Teknologi Bandung).

Para tenaga ahli itu langsung melakukan pelaporan dan paparan hasil survei serta observasi dalam ekspos skema model penanganan sampah secara komprehensif dihadapan Wali Kota Lhokseumawe Sayuti Abubakar, Sekda Lhokseumawe T.Adnan, Asisten dan para kepala SKPK serta camat se-Kota Lhokseumawe, anggota DPRK Lhokseumawe dan unsur terkait lainnya.

Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari itu digelar di Aula Hotel Rajawali Lhokseumawe, Sabtu, (19/4/25).

Wali Kota Sayuti Abubakar menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasinya atas kerja sama semua pihak hingga terselenggaranya kegiatan ekspos skema model penanganan sampah secara komprehensif.

Sayuti mengatakan, Kota Lhokseumawe setiap harinya menghasilkan 100 hingga 110 ton sampah dan ini menjadi tantangan yang besar jika tidak ditangani dengan serius.



Bahkan, selama ini persoalan sampah adalah isu krusial yang berhubungan langsung dengan lingkungan hidup, kesehatan masyarakat, dan citra kota kita.

“Yang paling penting kita lakukan sekarang adalah hasil kajian tim ahli telah bekerja melakukan survei. Sehingga sudah ada hasil output yang bisa dijadikan pijakan, kita akan segera melakukan eksekusi pengelolaan sampah secara menyeluruh di Kota Lhokseumawe,”ucap Walikota Lhokseumawe.

Ia mengatakan, ini adalah program unggulan pihaknya saat maju sebagai Walikota Lhokseumawe, yakni program broeh jeut keu peng yang merupakan program prioritas atau unggulan di Lhokseumawe.

“Mungkin nanti ada kajian tersendiri dan terkhusus, di kawasan Pusong Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe,”katanya.

Menurut dia, apapun hasil survei, observasi serta kajian dalam skema penanganan sampah di Lhokseumawe, segera di wujudkan sebagai mana slogan kita “Kerja Bagah”, ini harus betul-betul kerja ekstra keras dapat cepat.

“Pertama menyangkut realisasi anggaran, masalah mesin pengolahan sampah yang diusulkan 2024 untuk tahun anggaran 2025, saya sudah tanya sama Pak Sekda apakah berdasarkan hasil kajian, kata pak Sekda bukan.

Namun kita  inginkan sejak dilakukan penganggaran harus sesuai kebutuhan dan fungsinya,”terang Walikota Lhokseumawe.

"Jadi untuk hal yang pertama dilakukan adalah Bappeda, BPKD, Sekda, Asisten dan Kepala SKPK akan melakukan rapat dan ini harus segera dikerjakan, jangan sampai anggaran ini hangus menjadi Silfa,”ucapnya.

Sementara itu, Tenaga Ahli dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Vitex Grandis, kepada awak media menyampaikan pihaknya telah berkunjung ke 15 titik pembuangan sampah di Lhokseumawe.

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Alue Lim, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe merupakan tempat klimaks dari penumpukan sampah.

Ia juga merasa prihatin ketika meninjau kawasan Pusong, Kecamatan Banda Sakti, ternyata sangat luar biasa penampakan kumuh di lingkungan warga.

Hasil pantauan terlihat adanya sampah kemasan atau plastik yang luar biasa banyak, juga bercampur dengan septic tank terbuka karena sebagian besar masih menggunakan rumah panggung yang di bawahnya itu air di pesisir.

“Solusinya, Pemko Lhokseumawe perlu melaksanakan program pembersihan sedimentasi untuk mengatasi kondisi tersebut. Kami dari tenaga ahli menyerahkan laporan hasil survei lapangan terkait sampah di Kota Lhokseumawe dan Pemerintah dapat segera melakukan penanganan sampah secara komprehensif. (aradio/ril)


 


Postingan Lama
Postingan Lebih Baru